Gula dan Kesehatan Mental: Studi Terbaru yang Perlu Kamu Ketahui

KARDIO.ID- Pernah nggak sih, kamu merasa mood gampang naik turun setelah makan makanan manis?.

Itu bukan cuma kebetulan, lho. Gula nggak cuma bikin tubuh “nge-jebak” dengan energi instan, tapi juga bisa ngacauin kesehatan mentalmu.

Studi menunjukkan, gula berlebih nggak cuma bikin lingkar pinggang melebar, tapi juga bisa memicu stres, kecemasan, bahkan depresi.

Mau tahu gimana caranya biar tetap bisa menikmati manisnya hidup tanpa bikin mentalmu terganggu? Artikel ini bakal kasih jawabannya!.

Yuk, simak sampai habis biar kamu bisa lebih paham dan sayang sama diri sendiri.

Dampak Gula pada Otak dan Emosi

  1. Pengaruh Konsumsi Gula pada Otak
    Gula memengaruhi fungsi otak lewat lonjakan gula darah. Setelah makan gula, otak melepaskan dopaminā€”hormon “bahagia.” Tapi efek ini singkat. Ketika kadar gula turun, kamu bisa merasa lelah, cemas, atau bahkan depresi.
  2. Hubungan Gula dan Stres
    Saat stres, tubuh melepaskan hormon kortisol. Konsumsi gula berlebih memperburuk respons ini, membuat stres terasa lebih intens.
  3. Efek pada Suasana Hati (Mood Swings)
    Gula menciptakan roller-coaster emosional. Naiknya gula darah cepat bikin euforia, tapi turunnya yang drastis bikin bad mood.

Masalah Kesehatan: Risiko Depresi dan Kecemasan

  1. Gula dan Risiko Depresi
    Studi dari British Journal of Psychiatry menemukan bahwa orang yang mengonsumsi gula berlebih memiliki risiko depresi 23% lebih tinggi dibanding yang diet rendah gula.
  2. Gula dan Kecemasan
    Konsumsi gula yang berlebihan bisa memengaruhi hormon serotonin, yang bertanggung jawab menjaga ketenangan. Hasilnya? Kecemasan meningkat.
  3. Ketergantungan Emosional pada Gula
    Gula bisa bikin kamu ketagihan, nggak cuma secara fisik tapi juga emosional. Ketika stres, kamu cenderung mencari makanan manis sebagai “pelarian.”

Baca Juga :Ā  Mengupas Tuntas Dampak Gula pada Tubuh

Pencegahan: Cara Mengurangi Dampak Gula pada Kesehatan Mental

  1. Polakan Makan Sehat
    Pilih makanan tinggi serat dan protein, seperti kacang-kacangan atau buah segar, untuk menjaga kadar gula darah stabil.
    Cek panduan diet sehat lengkap di sini.
  2. Alternatif Pengganti Gula
    Gunakan pemanis alami seperti stevia atau madu, yang lebih ramah tubuh.
    Baca lebih lanjut tentang gula merah vs gula putih.
  3. Olahraga Teratur
    Olahraga membantu tubuh melepaskan endorfin yang bikin mood lebih stabil.
    Cek panduan olahraga kardio untuk pemula di sini.

Penelitian: Fakta Ilmiah tentang Gula dan Kesehatan Mental

Studi dari University College London menunjukkan bahwa diet tinggi gula meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental, termasuk depresi dan kecemasan. Penelitian lain dari Harvard Medical School menemukan bahwa gula memengaruhi hippocampusā€”bagian otak yang bertanggung jawab untuk memori dan emosi.

Kesejahteraan: Gula dan Tidur

Apakah kamu sering begadang setelah ngemil manis? Itu karena gula bisa mengganggu pola tidurmu. Ketika gula darah melonjak, tubuh sulit beristirahat dengan tenang.

Kurangi Gula, Sayangi Mentalmu

Mengurangi konsumsi gula bukan berarti hidup tanpa rasa manis. Dengan pola makan sehat dan alternatif pemanis alami, kamu bisa tetap menjaga kesehatan mental sekaligus menikmati hidup. ***