GERD: Cara Kenali, Atasi, dan Hindari Masalah Asam Lambung dengan Mudah

KARDIO.ID- Pernah merasa perut panas atau dada seperti terbakar? Bisa jadi itu GERD!.

Gangguan asam lambung ini nggak cuma bikin nggak nyaman, tapi juga bisa mengganggu aktivitas harian.

Yuk, kenali lebih dalam tentang GERD supaya kamu bisa mengatasinya dengan tepat.

1. Apa Itu GERD?

GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah kondisi saat asam lambung naik ke kerongkongan.

Naiknya asam ini biasanya disebabkan oleh otot di bagian bawah kerongkongan (lower esophageal sphincter) yang nggak berfungsi dengan baik.

Hasilnya, kamu bisa merasakan sensasi terbakar di dada (heartburn) dan mulut yang terasa asam.

Penyebab GERD

Penyebab GERD bervariasi, tapi beberapa faktor utama adalah:
– Kebiasaan makan berlebihan.
– Mengonsumsi makanan pemicu seperti cokelat, kafein, dan makanan berlemak.
– Obesitas atau berat badan berlebih.
– Stres yang memengaruhi sistem pencernaan.
– Kebiasaan tidur setelah makan.

Gejala GERD

Beberapa tanda yang sering muncul:
– Rasa terbakar di dada (heartburn).
– Kesulitan menelan.
– Mulut terasa pahit atau asam.
– Batuk kering atau suara serak tanpa sebab jelas.

Kalau kamu mengalami gejala ini lebih dari dua kali seminggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

2. Bagaimana Cara Diagnosis GERD?

Penasaran apakah kamu terkena GERD?

Diagnosis GERD biasanya melibatkan pemeriksaan berikut:
– Anamnesis: Dokter akan bertanya tentang gejala dan kebiasaan harianmu.
– Endoskopi: Alat kamera kecil dimasukkan ke kerongkongan untuk melihat apakah ada kerusakan.
– pH Monitoring: Mengukur tingkat keasaman di kerongkongan selama 24 jam.

Semakin cepat diagnosis dilakukan, semakin mudah untuk menangani GERD sebelum jadi lebih parah.

3. Cara Mengobati GERD

Pengobatan GERD tergantung pada tingkat keparahannya. Beberapa langkah yang bisa kamu ambil:

Obat GERD

– Antasida: Untuk menetralkan asam lambung.
– Proton Pump Inhibitors (PPI): Mengurangi produksi asam lambung.
– H2 Blockers: Mengurangi jumlah asam yang diproduksi lambung.

Terapi GERD

– Perubahan pola makan: Hindari makanan pemicu dan makan dalam porsi kecil.
– Posisi tidur: Tidur dengan kepala lebih tinggi.
– Operasi: Jika GERD sudah parah, dokter mungkin menyarankan prosedur seperti fundoplikasi.

4. Gaya Hidup untuk Mencegah GERD

Perubahan kecil dalam gaya hidup bisa bikin perbedaan besar:
– Pilih makanan sehat: Fokus pada oatmeal, pisang, sayuran hijau, dan makanan rendah lemak.
– Hindari pemicu: Kurangi konsumsi alkohol, kafein, dan makanan pedas.
– Berat badan ideal: Menjaga berat badan normal dapat mengurangi tekanan pada lambung.
– Jangan langsung tidur: Tunggu setidaknya 2-3 jam setelah makan sebelum berbaring.

5. Apa yang Terjadi Jika GERD Tidak Diobati?

GERD yang dibiarkan bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti:
– Esofagitis: Peradangan kerongkongan akibat paparan asam lambung terus-menerus.
– Barrett’s Esophagus: Kondisi pra-kanker pada kerongkongan.
– Striktur: Penyempitan kerongkongan yang membuat sulit menelan.

6. Kapan Harus ke Dokter?

Kalau gejala GERD terus berlanjut meski sudah mencoba pengobatan rumahan, segera temui dokter. Pilihlah dokter spesialis gastroenterologi untuk penanganan lebih lanjut.

GERD memang bisa mengganggu, tapi kamu bisa mengendalikannya dengan informasi yang tepat.

Mulai dari mengenali gejalanya, menjalani pola hidup sehat, hingga berkonsultasi dengan dokter. Jangan tunggu sampai parah! Yuk, jaga kesehatan lambungmu sekarang!. ***