KARDIO.ID– Pernah merasa terbebani oleh pekerjaan atau rutinitas yang bikin lelah? Kalau iya, Healthies mungkin bertanya-tanya, “Apakah ini stres biasa atau sudah masuk tahap burnout?”
Banyak orang masih bingung membedakan keduanya. Padahal, mengenali perbedaannya penting untuk menjaga kesehatan mental tetap seimbang.
Burnout dan stres memiliki gejala yang mirip, tetapi tidak sama. Stres bisa datang dan pergi dengan cepat, sementara burnout jauh lebih dalam, menumpuk seiring waktu, dan berdampak jangka panjang.
Yuk, pelajari lebih jauh perbedaan antara burnout dan stres, agar Healthies bisa segera mengambil tindakan yang tepat.
Apa Itu Burnout?
Burnout adalah kondisi kelelahan fisik, mental, dan emosional yang disebabkan oleh tekanan kronis, terutama dari pekerjaan atau tanggung jawab yang terlalu besar. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Herbert Freudenberger pada tahun 1974. Burnout membuat Healthies merasa kehilangan motivasi dan energi, meskipun sebelumnya sangat antusias dengan pekerjaan.
Apa Itu Stres?
Stres adalah reaksi alami tubuh terhadap tantangan atau ancaman. Ketika menghadapi situasi yang menuntut, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol untuk membantu Healthies menghadapi tekanan tersebut. Stres bisa bersifat positif (eustress) yang memotivasi, tetapi jika berlebihan, stres menjadi negatif (distress) yang merusak.
Perbedaan Utama Burnout dan Stres
Faktor | Stres | Burnout |
---|---|---|
Durasi | Bersifat sementara | Kronis dan berlangsung lama |
Energi | Healthies masih memiliki energi untuk bertindak | Energi sepenuhnya terkuras |
Emosi | Gelisah dan frustrasi | Apatis, sinis, dan kehilangan motivasi |
Gejala Fisik | Sakit kepala, peningkatan detak jantung | Kelelahan total, insomnia, dan penurunan imunitas |
Efek Kognitif | Sulit fokus | Pikiran kosong, perasaan gagal, dan ketidakberdayaan |
Tanda-Tanda Healthies Mengalami Burnout
- Merasa Kosong dan Tidak Termotivasi
Burnout membuat Healthies merasa hampa. Hal-hal yang dulu menyenangkan kini terasa membosankan atau bahkan membebani. - Penurunan Performa
Mengerjakan tugas yang mudah pun bisa terasa berat. Konsentrasi menurun, dan sering melakukan kesalahan adalah tanda umum burnout. - Masalah Tidur
Meskipun lelah, Healthies mungkin kesulitan tidur karena pikiran yang terus berputar.
Bagaimana Mengatasi Burnout dan Stres?
1. Prioritaskan Istirahat
Jangan abaikan pentingnya tidur dan waktu istirahat. Healthies butuh waktu untuk memulihkan energi, terutama dari tekanan yang berat.
2. Kelola Waktu dengan Baik
Buat jadwal yang realistis dan jangan ragu untuk mengatakan ātidakā jika tanggung jawab mulai membebani.
3. Cari Dukungan Sosial
Bicaralah dengan orang terpercaya atau profesional kesehatan mental. Dukungan sosial membantu meringankan beban pikiran.
Bayangkan betapa lebih ringannya hidup tanpa beban berlebihan. Dengan mengenali perbedaan burnout dan stres, Healthies bisa lebih cepat menemukan solusi sebelum dampaknya menjadi serius.
Jangan biarkan burnout atau stres mengendalikan hidupmu. Segera kenali tanda-tandanya, cari dukungan, dan terapkan cara mengatasinya agar kembali sehat secara mental dan fisik.
Kesimpulan
Memahami bedanya burnout dan stres adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mental.
Stres bisa diatasi dengan strategi sederhana, tetapi burnout memerlukan perhatian lebih serius.
Tetap peka terhadap sinyal tubuh Healthies, dan selalu prioritaskan keseimbangan hidup agar tetap bahagia dan produktif. ***